Aplikasi DeepSeek China berisiko terhadap keamanan nasional dan privasi.

Aplikasi AI China, DeepSeek, telah mencuri perhatian dunia kecerdasan buatan sejak pertama kali diperkenalkan, bahkan lebih besar dibandingkan dengan saat OpenAI memperkenalkan ChatGPT. Namun, perhatian yang begitu besar terhadap model AI ini dapat menimbulkan ancaman terhadap kesuksesannya di Amerika Serikat, karena negara-negara yang dianggap "negara musuh" oleh AS mulai menunjukkan kekhawatiran. Beberapa pihak sudah mempertanyakan apakah DeepSeek merupakan ancaman terhadap keamanan nasional. Inilah jenis pertanyaan yang telah merugikan perusahaan seperti Kaspersky, Huawei, dan TikTok.

DeepSeek mulai dikenal luas ketika menjadi aplikasi terlaris di Apple App Store Amerika Serikat, mengalahkan ChatGPT. Aplikasi ini mendapatkan pujian karena kecepatannya, efisiensi, dan kemampuan logika yang luar biasa, bahkan berjalan dengan chip yang lebih rendah daya daripada pesaingnya di AS. DeepSeek mengklaim bahwa biaya pelatihan modelnya sangat murah, hanya sekitar $6 juta, jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang dikeluarkan oleh Google, OpenAI, atau Meta.

Namun, hal ini menimbulkan kekhawatiran besar, terutama terkait kebijakan privasi DeepSeek yang dapat mengumpulkan berbagai data pribadi pengguna, seperti teks, suara, dan file yang diunggah. Data ini bisa dibagikan dengan pihak berwenang, bahkan di China. Selain itu, DeepSeek juga menimbulkan risiko dalam hal eksploitasi kelemahan dan kebocoran data sensitif yang lebih besar dibandingkan TikTok. Khususnya, potensi risiko terhadap informasi bisnis sensitif dan rahasia dagang menjadi perhatian serius.

Di sisi lain, ada juga kemungkinan bahwa masalah keamanan nasional ini digunakan sebagai alasan untuk kebijakan proteksionis, sebagaimana yang terjadi dengan Huawei dan TikTok. Kini, Amerika Serikat mungkin perlu mempertimbangkan kebijakan lebih ketat terkait aplikasi-aplikasi China yang berisiko tinggi.

更多
Recommendations
loading...