Setengah lalu lintas internet berasal dari bot, mengancam keamanan online.

Sebagian besar lalu lintas internet saat ini didorong oleh entitas otomatis yang dikenal sebagai bot, dengan banyak di antaranya menimbulkan ancaman bagi konsumen dan bisnis. Bot dapat membantu membuat skema phishing, yang berisiko menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan penyebaran malware. Selain itu, bot juga dapat merusak reputasi merek, terutama untuk perusahaan yang memiliki profil media sosial populer dengan tingkat keterlibatan tinggi. Bot dapat mengaitkan merek dengan praktik curang, yang pada gilirannya dapat mengurangi loyalitas konsumen.

Laporan Bad Bot 2024 dari Imperva menunjukkan bahwa tingkat lalu lintas bot yang buruk terus meningkat, sebagian dipengaruhi oleh kecanggihan kecerdasan buatan (AI) dan model pembelajaran besar (LLM). Pada tahun 2023, bot jahat menyumbang 32% dari seluruh lalu lintas internet, meningkat 1,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, bot yang baik, yang membantu dalam indeksasi web untuk mesin pencari dan layanan chatbot, meningkat sedikit menjadi 17,6%.

Meskipun bot yang baik bermanfaat untuk mengotomatiskan pemantauan keamanan dan meningkatkan alur kerja IT, bot jahat, didorong oleh AI, lebih sulit dideteksi. Para pelaku kejahatan menggunakan alat canggih yang memungkinkan bot untuk meniru perilaku manusia dan beradaptasi dengan langkah-langkah pertahanan. Bot jahat sering digunakan untuk melakukan serangan terkoordinasi, memicu gangguan, serta mengakses sistem yang rentan.

Untuk mengurangi ancaman dari bot jahat, disarankan untuk menggunakan solusi deteksi bot, otentikasi multi-faktor, dan pemantauan lalu lintas untuk mendeteksi anomali. Selain itu, pendidikan kesadaran keamanan untuk karyawan juga penting untuk melindungi perusahaan dari potensi serangan bot.

更多
Recommendations
loading...